Adalah pemberontakan yang berperang melawan rezim Bashar di sana hakikatnya adalah kepentingan politik beberapa negara teluk. Demonstrasi publik dimulai pada tanggal 26 Januari 2011, dan berkembang menjadi pemberontakan nasional. Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad, penggulingan pemerintahannya, dan mengakhiri hampir lima dekade pemerintahan Partai Ba'ath dan mengganti dengan sistem Islam seperti di saudi arabiah di bawah naungan wahabisme. Pemerintah Suriah dikerahkan Tentara Suriah untuk memadamkan pemberontakan tersebut, dan beberapa kota yang terkepung. Menurut saksi, tentara yang menolak untuk menembaki warga sipil dieksekusi oleh tentara Suriah. Pemerintah Suriah membantah laporan pembelotan, dan menyalahkan "gerombolan bersenjata" untuk menyebabkan masalah pada akhir 2011, warga sipil dan tentara pembelot dibentuk dengan dana dari negara teluk , yang memulai kampanye pemberontakan melawan Tentara Suriah.
Para pemberontak bersatu di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah dan berjuang dengan cara yang semakin terorganisir, namun komponen sipil dari oposisi bersenjata tidak memiliki kepemimpinan yang terorganisir. Pemberontakan memiliki nada sektarian, meskipun tidak faksi dalam konflik tersebut telah dijelaskan sektarianisme sebagai memainkan peran utama. Pihak oposisi didominasi oleh Muslim Sunni, sedangkan angka pemerintah terkemuka adalah Alawit Muslim Syiah. Assad dilaporkan didukung oleh Alawi dan beberapa orang Kristen di negara ini.
Persoalan perang sebenarnya bukan penganut agama apa yang paling banyak, tetapi jumlah korban (terutama korban sipil tanpa senjata) dan kerusakan harta benda yang sia-sia. Penggunaan senjata atau bom berbahan kimia yang dilarang juga merupakan persoalan serius dalam perang. Terlepas dari siapa yang bersalah dalam perang itu, atau terlepas dari siapa yang akan menang atau nanti akan kalah, masalah kemanusiaan harusnya didahulukan penanganannya, bantu mereka para orang sipil yang terjebak dalam perang itu untuk segera lepas dari medan perang.
Inilah Aktor Utama Perang Suriah
Konstelasi konflik Suriah kini makin rumit. Perang
dipicu ketidakpuasan rakyat atas rezim di Damaskus. Tapi di belakang
layar juga ada negara lain yang ikut terlibat, baik yang punya
kepentingan atau tunggangi konflik.
Bashar al Assad
Presiden Suriah ini bersama rezim di Damaskus adalah penyebab utama pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya 4 tahun silam menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan tembakan peluru tajam. Sumbu peledak perang adalah tewasnya beberapa remaja yang menggambar grafiti anti Assad di tahanan aparat keamanan.
Pemberontak Suriah
Mereka menamakan diri kelompok oposisi. Dalam kenyataanya mereka
adalah kelompok militan yang punya berbagai agenda, dan kebetulan punya
satu sasaran, yaitu menumbangkan rezim Bashar al Assad. Kelompok paling
menonjol adalah Free Syrian Army, serta Front al Nusra yang merupakan
cabang al Qaida di Suriah. Akibat perang saudara, 300.000 tewas dan
lebih 12 juta warga Suriah mengungsi.
No comments:
Post a Comment