Powered By Blogger

Friday 20 May 2016

Banyak Orang Bertanya Kapan Doanya terkabul,,Ternyata ini jawabannya,,,

Saudara, kita memang diinformasikan bahwa Allah Swt Maha Pengabul doa. Namun, terkait sekali dengan terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang memang Allah minta pada kita untuk memenuhinya. Ini sesuai dengan firmanNya:

 “Apabila hambaKu bertanya tentangKu, jawablah sesungguhnya Aku amat dekat dengan mereka, Aku mengabulkan semua do’a orang yang berdoa bila berdoa padaKu, maka hendaklah mereka memenuhi semua permintaanKu dan mereka benar-benar beriman denganKu, semoga mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Permintaan untuk memenuhi perintahNya yang mesti kita penuhi itulah antara lain haruslah makanan dan minuman kita benar-benar halal, sesuai hadis Rasulullah saw: Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata: “Aku membaca ayat ‘Wahai orang orang yang beriman, makanlah makanan yang halal dan baik di muka bumi...’ maka berdirilah Saad bin Abi Waqas dan berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, doakan aku kepada Allah agar aku dijadikan orang mustajab (makbul) doanya. Rasulullah menjawab: Hai Saad, makanlah makanan yang halal dan baik, tentu engkau akan menjadi orang yang doanya makbul. Demi Allah yang jiwa Muhammad di tanganNya, sesungguhnya seorang memasukkan sesuap makanan yang tak halal ke dalam perutnya, doanya tidak dikabulkan selama 40 hari.
 Dan seseorang membiarkan dagingnya tumbuh dari harta haram dan riba, maka api nerakalah pula baginya.” (HR. Ibnu Katsir) 

Hadis yang lain:
Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak menerima melainkan yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang mukmin dengan apa yang diperintahkan kepada sekalian rasul dengan firman-Nya (seperti yang tersebut dalam hadis yang bermaksud): Wahai sekalian Rasul, makanlah makanan yang baik dan beramallah dengan amalan yang saleh. Firman-nya lagi: Wahai sekalian orang yang beriman! Makanlah makanan yang baik yang telah kami rizkikan untukmu. Kemudian baginda menyebutkan seseorang datang dari jauh, kusut-masai rambutnya, dan berdebu mukanya menadah kedua tangannya ke langit (berdoa) dengan mengatakan: Ya Tuhanku! Ya Tuhanku! Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberikan dulu dengan yang haram. Maka bagaimanakah mungkin Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Muslim)


Dengan ayat dan dua buah hadis di atas, yakinlah kita, agar agar doa dikabulkan Allah, perlu perhatikan dengan seksama, Jangan sampai sesuap pun makanan haram yang kita telan. Jangan setegukpun minuman haram yang kita minum. Selektiflah dalam memilih makanan, yang meragukan sebaiknya ditinggalkan. Pilih saja makanan atau minuman yang benar-benar halal dan baik.
Demikian juga dengan riba. Allah sangat membenci riba dan inilah yang sering menjadi penghalang pintu doa kita kepada Allah Swt sebagaimana firmanNya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130)

Rasulullah saw juga pernah menjelaskan dosa-dosa riba. Dan yang paling ringan adalah seperti bersetubuh dengan ibu kandung sendiri. “Riba itu memiliki tujuh puluh pintu dosa, yang paling ringan adalah seperti seseorang yang menyetubuhi ibunya sendiri.” (HR. Ibnu Majah).


Karena itu, jika kita sering berdoa tapi Allah Swt masih belum mengabulkan juga, jangan-jangan ada hal-hal yang salah. Mungkin syarat-rukunnya salah, atau kita masih suka makanan haram dan bisa juga kita masih suka hal-hal berbau riba, hutang berbunga, atau mungkin juga karena kita pengguna jasa bunga bank dan lain-lain.
Tegasnya, Saudara, agar sesuatu makanan atau minuman kita dijamin halal, maka haruslah kita memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1.  Halal zatnya, bukan yang diharamkan seperti babi, bangkai
  2. Halal cara memperolehnya, bukan barang curian ataupun rampokan. Termasuk uang untuk membelinya juga berasal dari yang benar benar halal;
  3. Halal cara memperosesnya, seperti binatang itu disembelih dengan cara yang benar, menyebut nama Allah dst;
  4. Halal cara menyucinya/membersihkannya sehingga menjadi benar-benar suci; 
  5. Halal cara memasaknya, tidak dimasak dalam kuali yang bernajis atau mutanajjis;
  6. Halal cara menyimpannya, dan;
  7. Halal cara memakannya
 Saudara, apabila semua persyaratan tersebut telah terpenuhi dengan sempurna, insya Allah makanan, minuman dan pakaian yang kita pakai halaalan, thayyiban, mubbaarakan dan doa kita pun --insya Allah-- akan makbul. Demikian, wallahu a’lamu bish-shawab




No comments:

Post a Comment